الاثنين، 21 يونيو 2021

Banyuwangi Terus Berbenah Percantik Sektor Pariwisata

Pesona keindahan Kawah Ijen

Banyuwangi (Wisata Indonesia) – Kunjungan Presiden Jokowi ke Banyuwangi dimasa pandemi, 25 Juni lalu, seperti menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten dan Kota, yang berada di ujung Jawa Timur ini untuk terus bangkit.

”Hari ini saya melihat persiapan Banyuwangi menyiapkan menuju tatanan baru pariwisata. Saya lihat di lapangan, Banyuwangi adalah daerah paling siap menyiapkan menuju prakondisi, menuju normal baru. Peran pemerintah daerah, peran masyarakat, saya lihat di sini partisipasinya bagus sekali,” puji Jokowi ketika itu, melihat langsung kesiapan Banyuwangi menyongsong era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.

Hal ini juga yang kami lihat dan rasakan, selama empat hari menjelajah Banyuwangi, saat mengikuti Perjalanan wisata, Pengenalan Destinasi Prioritas, Pasar Domestik Nusantara, ke Banyuwangi (10-13/12), digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kemenparekraf bersama maskapai Garuda Indonesia.

Sarana cuci tangan selalu tersedia di sejumlah obyek wisata
Program ini lebih diartikan sebagai upaya pembelajaran di masa pandemi ketika kita bepergian menggunakan transportasi udara ke sebuah daerah wisata. Karena sudah sejak pertengahan 2020, Kemenparekraf telah menggulirkan sejumlah program untuk memberi edukasi kepada seluruh stakeholder dan wisatawan dengan menerapkan Prokes, kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan lestari (atau dikenal dengan CHSE: cleanliness, health, safety and environment sustainability), sesuai kampanye InDOnesia CARE.

Program CHSE ini diterapkan semua destinasi wisata Indonesia. Sehingga, kesiapan pelaku usaha parekraf dan juga masyarakat mesti bersatu padu, sehingga melahirkan rasa aman dan nyaman saat bepergian di masa pandemi.

Pihak maskapai, seperti Garuda Indonesia, pun sejak awal pandemi telah melakukan persiapan matang, seperti pengurangan isian penumpang hingga 50 persen saja, guna menghindari kontak penumpang sesuai anjuran jaga jarak (social distancing). Para crew, utamanya awak kabin, juga dilengkapi perangkat pelindung diri seperti masker, sarung tangan. Serta hidangan makanan/minuman pun telah terseleksi sesuai standar keamanan.

Nah, di Banyuwangi sendiri, berbagai obyek wisata, hotel, rumah makan, tempat suvenir, pun telah dilengkapi dengan Prokes yang baik. Bahkan pihak Pemda Kabupaten Banyuwangi, sudah mengeluarkan sertifikat bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), untuk menandai bahwa bidang usahanya aman dinikmati, kunjungi, di masa pandemi.

Sertifikasi Prokes dari Pemkab Banyuwangi untuk pelaku usaha parekraf di Watudodol
Berbagai obyek wisata unggulan di Banyuwangi yang kami kunjungi, seperti Kawah Ijen, Pantai Boom, Rekreasi Bahari Watudodol, hingga pusat suvenir hingga rumah makan, mereka melayaninya dengan profesional dan mematuhi disiplin Prokes. 

Miqdad Addausi, aktor FTV, yang ikut dalam rombongan perjalanan ke Banyuwangi, mengaku puas menjelajah berbagai destinasi wisata. “Cukup baik dan tertib, selalu tersedia tempat cuci tangan dan tempat sampah,” pujinya. Dan saat merasakan layanan di dalam pesawat Garuda Indonesia, sambung Miqdad, “sangat baik. Membuat tenang dan merasa nyaman, karena semua awak kabin menggunakan alat pelindung diri lengkap” (ma).

Foto: abri/istimewa