الاثنين، 21 يونيو 2021

Kawasan Ekonomi Khusus Likupang Sentuh Pengembangan Desa Wisata

 

Pesona Kawasan Ekonomi Khusus Likupang, yang juga destinasi wisata super prioritas
Minahasa Utara
  (IndonesiaMandiri) – Desa wisata menjadi salah satu program unggulan dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sulawesi Utara,  yang merupakan satu dari lima destinasi super prioritas.

"Pariwisata harus hadir untuk memberdayakan masyarakat. Dan desa wisata, program homestay yang kami pandu bersama teman-teman dari PUPR adalah wujud nyata pemerintah hadir dalam membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Likupang (5-6/3).   

Dalam kunjungan Sandiaga, turut hadir Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda; Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi I Kementerian PUPR, Hujurat; Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Utara, Erick Aldrin Singarimbun; Kepala Satker Penyediaan Perumahan Sulut, Recky Lahote; PPK Swadaya dan RUK, Stanley Tangkere; Tenaga Ahli dan Akademisi Unsrat, Jefri Kingdangen; serta Kepala Desa Marinsow, Gabriel Tamasengge.

Keseluruhan, ada 289 homestay yang dibangun di Sulawesi Utara, 43 homestay di Bunaken dan 253 homestay usaha lima desa yang berada di Likupang yaitu di Desa Wisata Marinsow, Desa Pulisan, dan Desa Kinunang. Rumah Swadaya Masyarakat dibangun oleh Kementerian PUPR untuk menunjang amenitas di Destinasi Super Prioritas Likupang.

Sandiaga menekankan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat di tengah rencana pengembangan KEK Likupang. Ke depan, Kemenparekraf akan melakukan pendampingan kepada pemilik homestay agar dapat meningkatkan kapasitas dan pelayanan. "Saya hari ini di Desa Wisata Marinsow mencanangkan bahwa desa wisata akan menjadi program unggulan dalam membangkitkan ekonomi masyarakat di Likupang," janji Sandiaga. 

Menparekraf juga melihat kawasan Pantai Pulisan yang menjadi proyek pengembangan pertama di dalam KEK, serta mendengar paparan Project Development Head PT. Minahasa Permai Resort Development (MPRD), Paquita Widjaya. Salah satu yang menjadi perhatian khusus Menparekraf adalah jaringan telekomunikasi yang masih perlu ditingkatkan.

"Untuk jaringan saya sudah lapor dengan Menkominfo, kita langsung terhubung juga dengan Dirut Telkomsel dan beberapa perusahaan provider. Komitmennya dalam minggu depan akan dikirim tim ke sini dan kita akan pantau minggu perminggu. Mudah-mudahan kerja sama dengan Bakti Kominfo dan perusahaan provider bisa menyelesaikan infrastruktur jaringan ini," kata Sandiaga.

Desa wisata menjadi sorotan penting Menparekraf Sandiaga saat kunjungi Likupang

Terkait investasi di KEK Likupang, Sandiaga menyebut afa lebih dari 50 investor, yang berkomitmen menjajaki penanaman investasinya disini. Malam ini rencananya investor yang turut serta dalam kunjungan kerja Menparekraf ke Likupang, akan mendengarkan presentasi secara detail tentang KEK Likupang dalam acara Sulut Investor Forum.

KEK Likupang memiliki luas area 197,4 hektare. Melalui pembangunan kawasan ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 65.300 hingga 2040.  Likupang diprediksi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut sebesar 162 ribu pada 2025. Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 16 persen dari target yang ditetapkan yaitu 1 juta wisatawan mancanegara pada 2025.

Sebelumnya, Sandiaga juga berkesempatan meninjau pengembangan Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, yang telah mencapai 80 persen sejak pertama kali dimulai pada Februari 2020. Perluasan bandara ini diproyeksi akan meningkatkan kapasitas penumpang dari 2,5 juta menjadi 5,7 juta pertahun (dh/jna).