الاثنين، 21 يونيو 2021

Tur Virtual Mengenal Surga Tersembunyi Di Desa Wisata

Tur virtual ini mengajak masyarakat Indonesia dan dunia mengenal lebih dekat potensi Desa Wisata Nusantara

Jakarta (Wisata Indonesia) – "Terobosan Kemenparekraf yang terbaru dalam memperkenalkan desa wisata adalah berkolaborasi dengan Traval.co dan Caventer. Bersama-sama kami akan melaksanakan tur virtual 10 desa dan kawasan wisata yang tersebar di seluruh Indonesia dari Indonesia barat hingga Indonesia timur. Kegiatan ini dinamakan Virtual Indonesia-Surga yang Tersembunyi," ujar Menparekraf dalam acara jumpa pers (27/1).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) ajak Traval.co dan Caventer Indonesia menggelar tur virtual bertajuk 'Virtual Indonesia - Surga yang Tersembunyi', guna memperkenalkan 10 desa wisata di Indonesia.

Tur virtual ini akan ditayangkan di Youtube Pesona Indonesia setiap Sabtu dan Minggu pukul 10 pagi WIB, sejak 30 Januari hingga 28 Februari 2021. Tur virtual ini dapat diikuti secara daring dan gratis. Masyarakat juga dapat turut berpartisipasi memberikan donasi untuk membantu pembangunan desa dan kawasan wisata.

Sandiaga mengatakan, dalam tur virtual ini akan diperkenalkan 10 desa wisata yang memiliki budaya dan keindahan alam luar biasa, namun masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Diantaranya Pulau Banyak – Aceh Singkil, Desa Belibak – Kepulauan Anambas, Desa Karangduwur- Kebumen, Kawasan Desa Wisata Nanas Madu – Pemalang, Desa Bayan – Lombok Utara, Kawasan Kabola – Pulau Alor, Desa Aisandami – Teluk Wodam, Desa Bajo Mola – Kepulauan Wakatobi, Desa Ngilngof – Kepulauan Kei, dan Desa Sebujit– Bengkayang.

Desa-desa ini dipilih berdasarkan keunikan dalam segi geografis, budaya, maupun aktivitas atau pengalaman yang ditawarkan, belum atau masih jarang diketahui. Selain itu juga melibatkan masyarakat serta komunitas lokal dalam pengembangan wisata sehingga seluruh potensi yang ada tergarap dengan baik.

Menurut Sandiaga, pengembangan desa wisata dinilai penting, sebab hal tersebut merupakan bentuk respons ide-ide inovatif lokal di tingkat grassroot serta melestarikan nilai-nilai warisan budaya yang menjadi identitas ke’Indonesia’an.

"Karena itulah Kemenparekraf mendukung pengembangan desa wisata di Indonesia. Kita dukung all out. Targetnya, hingga 2024 bisa menjadikan 244 desa wisata maju-mandiri dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan RPJMN 2020-2024. Koordinasi mengembangkan desa wisata ini telah dilakukan dengan Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) maupun KemendesPDTT," jelas Sandiaga.

Founder Traval.co, Julius Bramanto menambahkan, tur virtual ini menjadi salah satu solusi untuk mengangkat semua potensi wisata suatu daerah di tengah pandemi Covid-19. ‘Virtual Indonesia - Surga yang Tersembunyi’ ini dikemas dengan satu bentuk storyline, didukung oleh audio dan visual yang menarik, sehingga diharapkan dapat memunculkan daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke 10 desa wisata tersebut setelah pandemi berakhir.

"Kolaborasi ini adalah bentuk komitmen kami dalam mengembangkan pariwisata berbasis komunitas. Kami berharap acara ini dapat menginspirasi anak-anak muda dari seluruh daerah lain," terang Julius Selain itu, Founder Caventer, Fitri Ningrum, berharap ‘Virtual Indonesia- Surga yang Tersembunyi’ ini dapat mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke seluruh dunia.

Foto: Istimewa