الجمعة، 14 يناير 2022

Menjelajah Geopark Ciletuh Yang Fenomenal



Jakarta (Wisata Indonesia) – Jarak tempuh Bekasi menuju Geopark kisaran 6-7 jam perjalanan, dengan menggunakan motor. Dimulai berangkat jam 2.30 wib, melewati jalur Cikidang dan sepanjang perjalanan yang berkabut, selain itu kita akan disuguhi pemandangan berupa hamparan perkebunan sawit, teh dan karet. 

Rute baru Geopark Ciletuh via Cikidang hanya memiliki jarak sekitar 33 km saja. Waktu tempuh yang semula mencapai 6,5 jam, kini cukup ditempuh dalam empat jam saja.

Oiya sekedar info, saat menuju Geopark Ciletuh, kita diharuskan memilih untuk melewati 2 rute, yaitu:
  • Jalur lama dibutuhkan sekitar 3 jam dan jalur lama harus memutar, melewati Kiara Dua, Simpang Waluran, Malereng, Taman Jaya, hingga Pantai Palangpang, dan spot pertama adalah Bukit Panenjoan.
  • Jalur baru dibutuhkan sekitar 1,5 jam dan Rute baru Geopark Ciletuh tersebut terbentang mulai Simpang Loji di Jalan Pelabuhan Ratu hingga melewati Muara Cisaar di Kecamatan Ciemas, spot pertama adalah Bukit Darma.
Dan saya memutuskan untuk melewati jalur baru menuju Geopark Ciletuh. 

Saat melewati rute baru Geopark Ciletuh ini wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan pantai yang indah. Sampai dikawasan Pantai Loji sekitar pukul 8.30, kita sudah disuguhi dengan pemandangan laut pagi berwarna biru bercampur kehijauan, ditambah hamburan ribuan bagan nelayan yang tersusun rapih sepanjang pantai.

Kawasan Pantai Loji
Setelah beristirahat sekitar 15 menit, lalu melanjutkan perjalanan menuju spot pertama yaitu Puncak Darma. Puncak Darma salah satu spot untuk melihat bentuk Amphiteater Geopark Ciletuh, karena dari kejauhan akan terlihat Pantai Palangpang yang berbentuk Tapal Kuda.

Geopark Ciletuh adalah Taman Batuan Alam Pelabuhan Ratu Hasil Sedimentasi Fosil, Patahan dan Lempengan Bumi Puluhan Juta Tahun Silam.

Bentang alam yang terbentuk dari laut purba, yang terangkat hingga membentuk teluk taman alam yang cantik dan mempesona.

Berada diketinggian 350 mdpl, menjadikan Puncak Darma sebagai bukit tertinggi dikawasan Geopark Ciletuh.

Puncak Darma
Setelah puas mendokumentasikan, akhirnya perjalanan dilanjutkan menuju Penginapan yang berada di kawasan pantai Palangpang, yang terdapat plang Geopark Ciletuh, yang menjadi foto booth, setiap wisatawan yang berkunjung kesini.

Setelah istirat sejenak di penginapan, saya menuju spot kedua, yaitu Curug Cimarinjung, yang berjarak sekitar 5 menit dari penginapan. Sayangnya saat itu debit air Curug Cimarinjung sedang besar, sehingga terlihat airnya tidak jenih, cenderung berwarna kecoklatan. Tapi posisi Curug Cimarinjung yang diapit lembah batu tidak mengurangi eksotiknya Curug tersebut, kerenlah pokoknya !

Setelah puas, akhirnya saya turun kembali untuk mengisi perut yang sudah keroncongan, lalu saya lanjutkan menuju spot ketiga yaitu Curug Sodong, yang berjarak sekitar 30 menit dari Curug Cimarinjung.

Sayang akses jalan menuju Curug Sodong, agak kurang baik, tapi setelah dekat lokasi, saya dibuat kagum dengan apiknya tatanan sarana dan prasarana yang ada di lokasi tersebut.

Curug Sodong atau Curug kembar adalah Curug pertama sebelum menuju Curug Cikanteh dan Curug. Asal – usul kata Sodong diambil dari cekungan air terjunnya yang menyerupai sebuah goa, Sehingga orang sulit untuk bererenang ke permukaan.
Curug Sodong
Air terjun yang kedua disebut Curug Cikanteh dengan ketinggian 60 meter, Sedangkan yang paling atas adalah Curug Ngelay dengan ketinggian sekitar 100 meter. Akses untuk menuju kesana sangat berbahaya sehingga jarang dikunjungi. Namun kita dapat melihatnya dari bawah.

Curug Cikanteh airnya berasal dari Sungai Cikanteh, karena itulah dinamakan Curug Cikanteh. Sebenarnya area Curug Cikanteh memiliki 3 tingkatan air terjun dan mempunyai nama yang berbeda-beda.

Curuh Cikanteh
Setelah puas menikmati ketiga Curug, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke penginapan, sembari menikmati suasana Pantai Palangpang menjelang Sunset, walau ternyata cuaca saat itu mendung, yang akhirnya menggagalkan hunting Sunset sore itu.

Jujur saya enggan beranjak meninggalkan kawasan Geopark Ciletuh, karena masih banyak spot wisata, yang belum sempat dikunjungi,seperti Curug Awang, Bukit Panenjoan, Pulau Kunti, Pantai Batu Batik dll.

Setelah puas berswafoto, akhirnya kami mulai beranjak meninggalkan Kawasan Pantai Palangpang, melewati rute baru, untuk bisa menikmati keindahan panorama laut, tepat dijalur penanjakan Dini yang fenomenal itu.

Tanjakan Dini
Buat para Traveller yang ingin mengunjungi Kawsan Geopark Ciletuh, tidak perlu khawatir, secara sarana dan prasarana disana cukup lengkap dan berasa seperti dirumah.

Salam Wisata indonesia