Jalan-jalan Ke Borobudur, Datangi Pesona Desa Wisatanya
Sebagai salah satu warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) , Candi Borobudur mendapat tempat spesial untuk menjadi destinasi wisata andalan di Jawa Tengah.
Tak hanya tentang megahnya struktur candi dengan relief yang mengagumkan, di kawasan Candi Borobudur juga punya atraksi yang tidak kalah menarik. Yakni kehadiran desa wisata disekitarnya.
Desa-desa wisata sekitar Candi Borobudur pun sudah ada yang tersertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan, memiliki sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability). Sertifikasi ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
"Desa wisata ini merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sehingga memiliki daya saing serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf di tengah pandemi," ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Desa wisata sekitar Borobudur juga sudah tersertifikasi CHSE sehingga aman dikunjungi di masa pandemi |
Ada Sesa Wisata Candirejo, terletak di Sangen, Candirejo, Borobudur, Magelang. Di desa ini, kamu bisa menikmati suasana khas desa dengan tradisi jawa yang kental. Aktivitas di desa wisata ini terdiri dari 3 macam, yaitu wisata budaya, agrowisata, dan wisata alam.
Ada beragam situs bersejarah di Desa Wisata Candirejo seperti Toyo Asin, Watu Tumbak, Watu Kendil, Tempuran Kali Progo, dan Pabelan. Kamu pun bisa berkeliling desa dengan jalan kaki, menyewa sepeda onthel atau naik delman.
Lalu, Desa Wisata Karangrejo, yang selama ini dikenal sebagai salah satu lokasi menikmati momen matahari terbit berkat keberadaan Punthuk Setumbu. Dari Punthuk Setumbu ini kamu dapat melihat Candi Borobudur dari kejauhan sekaligus megahnya Gunung Merapi.
Tak cuma itu saja, Desa Wisata Karangrejo juga melengkapi atraksinya dengan beberapa paket wisata unik seperti bercocok tanam di sawah, hingga menyusuri desa memakai kendaraan khas yaitu andong dan sepeda onthel. Selama beraktivitas di desa wisata, tetaplah disiplin menjaga protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.