Minggu, 20 Juni 2021

Mengintip Geliat Bali Sambut Wisatawan


 Setelah sempat lesu akibat pandemi Covid-19, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf di Bali sudah siap untuk kembali bergeliat. Salah satu cara yang ditempuh adalah lewat program yang digulirkan Pemerintah dengan sebutan Work From Bali (WFB).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut kebijakan WFB akan diluncurkan pada kuartal ketiga atau Juli 2021 secara bertahap. Menurutnya, WFN menjadi langkah tepat sasaran dan tepat manfaat.

Sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat Bali yang mayoritas menggantungkan lapangan kerjanya di sektor ini. "Kita juga mendapat nilai tambah yaitu pemandangan yang indah, produktivitas meningkat, dan juga pada saat yang sama kita membantu saudara-saudara kita di Bali," jelas Menparekraf baru-baru ini.

Lewat WFB, transaksi produk-produk ekonomi kreatif dan UMKM seperti kuliner, suvenir maupun fesyen dan juga kegiatan ekonomi rakyat lainnya akan berdampak hingga 70 persen. Tentunya selama menggelar kegiatan atau pertemuan di Bali, setiap pihak harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan/prokes, seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun.

Agar pengunjung merasa aman, Bali juga masih terus menggenjot program vaksinasi. Menurut target, ada 6 juta vaksin yang didistribusikan. Atau sekitar 3 juta masyarakat di Bali yang akan divaksin.

Work From Bali mulai diberlakukan sejak Juli depan

Bahkan beberapa destinasi di Bali seperti Nusa Dua, Sanur, dan Ubud dijadikan contoh kongkrit untuk meningkatkan kepercayaan pasar domestik dan mancanegara. Ketiga daerah itu dijadikan kawasan green zone alias yang paling direkomendasikan untuk dikunjungi wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.
Destinasi wisata di kawasan green zone dipastikan menerapkan protokol Cleanliness Health Safety Environment sustainability (CHSE) secara ketat dan disiplin, demi kenyamanan dan keamanan para pengunjung.