Mengapa Bali Layak Dikunjungi? Ini Yang Perlu Diketahui
Panorama alam, keunikan budaya, serta geliat sektor ekonomi kreatif di Bali adalah atraksi utama yang mengundang banyak wisatawan untuk datang dan kembali ke Bali lagi. Tak cuma itu saja. Kini, sarana dan prasarana di Bali juga sangat mumpuni untuk menunjang berbagai aktivitas wisatawan.
Tentunya, saat kita ingin berkunjung ke sebuah destinasi wisata, seperti Bali, tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) ya, karena kita masih dalam masa pandemi Covid-19. Nah, berikut beberapa nilai unggulan yang ada di Bali dan kita layak menikmatinya.
Sistem Subak merupakan situs warisan dunia dari UNESCO (united nations educational, scientific and cultural organizatios). Subak adalah organisasi pengelolaan sawah di Bali dengan menggabungkan harmonisasi antara hubungan Tuhan, manusia dan alam sekitar. Kita bisa menemukannya di Jatiluwih, Tabanan.
Lalu ada desa terbersih di dunia. Lokasinya di Desa Wisata Panglipuran, Bali. Selain jadi salah satu desa terindah di dunia, juga pernah meraih predikat desa terbersih di dunia. Desa dengan luas 112 hektare ini terdiri dari 12 hektar area rumah penduduk, 49 hektare area ladang, dan 37 hektare area hutan bambu.
Kemudian ada destinasi favorit bagi generasi digital Nomad, berada di Canggu dan Ubud, Bali. Dengan pesona alamnya yang indah di tengah rimbunnya hutan dan sawah, Canggu dan Ubud layak menjadi destinasi digital nomad favorit. Bahkan, dua kawasan ini sudah mulai menjamur coworking space, sehingga tepat bagi para pekerja yang sedang mencari suasana baru.
Ini baru beberapa keunikan di Bali. Masih banyak lagi lainnya. Dan fakta diatas, menjadi refrensi bagi kita yang ingin mencoba work from Bali (WFB), seperti dicanangkan Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Saat berwisata di Indonesia, jangan lupa patuhi protokol kesehatan dengan benar |
"Work from Bali juga memberikan multiplier effect kepada produk-produk ekonomi kreatif dan UMKM seperti kuliner, suvenir maupun fesyen dan juga kegiatan ekonomi rakyat lainnya hingga 70 persen," kata Menparekraf Sandiaga, akhir Mei lalu.
Apa pun aktivitas selama di Bali, jangan lupa untuk selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Gunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sehingga berwisata di #DiIndonesiaAja tetap aman dan nyaman