Senin, 21 Juni 2021

UMKM Belitung Siap Bangkit Gairahkan Sektor Parekraf

Menparekraf Sandiaga Uno kunjungi dan berinteraksi dengan UMKM di Belitung
Belitung (Wisata Indonesia– “Saya mengunjungi salah satu desa ekonomi kreatif yaitu Desa Batu Itam. Ini adalah bagian dari pada satu kearifan lokal, dimana masyarakat memproduksi kapal yang terbuat dari kayu untuk pengangkut barang. Dan nanti ini bisa juga kita konversikan untuk pariwisata. Selain itu, desa ini juga ada ekonomi kreatif,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno, saat kunjungi Belitung (5/2),

Desa wisata merupakan salah satu pendorong dari pengelolaan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) ke depan. Kemenparekraf/Baparekraf akan mengembangkan 244 desa wisata di seluruh Indonesia, dan beberapa diantaranya ada di Belitung.

Sandiaga berkesempatan melihat langsung Desa Wisata Batu Itam dan Desa Wisata Kreatif Terong, berdialog dengan pelaku UMKM. Potensi yang ada di Desa Batu Itam ialah produk-produk ekonomi kreatif unggul berbasis kearifan lokal, seperti Bica Ceramic Art, Batik Sepiak khas Belitong, topi daun kelapa (todapa), dan kerajinan miniatur kapal.

Belitung tercatat memiliki lebih dari 19 ribu pelaku UMKM, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian di wilayahnya. Selain itu, masyarakat di Belitung juga memproduksi kapal pengangkut barang yang terbuat dari kayu dan mulai mengembangkan homestay di pedesaan. “Saya sudah melihat produk-produknya, ada Bica Ceramic Art yang sudah di ekspor sampai ke Singapura dan juga baju yang saya pakai sekarang adalah batik sepiak khas Belitung,” puji Sandiaga.

Di Desa Wisata Kreatif Terong juga memiliki produk-produk ekonomi kreatif yang berkelas, bukan hanya nasional tapi bahkan dunia. Seperti di bidang kuliner ada minyak kelapa, lada putih muntok, dan ketam isi. “Produk-produk di sini layak dibanggakan menjadi produk ekonomi kreatif,” tambahnya.

Untuk membantu pelaku UMKM bangkit dari pandemi Covid-19, Sandiaga bertekad akan membuat big promo terkait ongkos kirim dan perluasan dana hibah bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Belitung (lw/in).

Foto: Istimewa