"GURANO BINTANG, Sang Penjaga Teluk Cenderawasih"
Jakarta (Wisata Indonesia) – Papua tak hanya memiliki Raja Ampat, tempat terbaik menyelam di Indonesia maupun Dunia. Namun, Papua juga memiliki destinasi wisata yang indah bernama Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC).
Taman nasional ini memiliki keanekaragaman fauna, TNTC memiliki terumbu karang sebanyak 200 jenis, ikan 209 jenis, moluska 196 jenis, reptil lima jenis, mamalia air tiga jenis, burung (Aves) 37 jenis, dan fauna darat 183 jenis.
Taman Nasional Teluk Cenderawasih identik dengan sosok gurano bintang, atau yang kadang-kadang disebut Hinio Tanibre, penamaan masyarakat setempat pada spesies hiu paus. Ikan terbesar di dunia ini (bukan paus biru, sebab paus termasuk kategori mamalia) dulu menjadi momok bagi para nelayan.
Sementara itu, jenis ikan yang diketahui hingga saat ini sebanyak 209 jenis dari 65 Famili. Ikan-ikan tersebut dapat dikelompokkan secara garis besar menjadi: ikan muara, ikan hutan mangrove, ikan karang, dan ikan-ikan pelagis.
TNTC dikenal juga sebagai rumah bagi hiu paus (Rhincodon typus). Satwa ini bisa dijumpai oleh para penyelam sepanjang tahun.
"Sembilan puluh persen kawasan konservasi ini adalah lautan. Luas kawasan ini mencapai 1.453.500 hektar dan menjadi taman nasional terluas di nusantara," Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 12 November 2020.
"Panjangnya sanggup mencapai seukuran truk. Warnanya gelap dengan tutul-tutul putih. Dulu, masyarakat setempat meyakini gurano sebagai hantu laut yang bakal mendatangkan petaka andai berpapasan di laut lepas."
Dibandingkan dengan hiu-hiu pada umumnya, faktanya gurano justru spesies hiu yang ramah. Belum pernah tercatat kasus serangan gurano pada manusia.
"Kalau hiu-hiu pada umumnya bergigi runcing dan banyak, gurano ompong, sehingga cuma makan ikan puri (ikan seukuran jari manusia) dengan cara meneguknya dalam jumlah besar bersama air laut dengan mulutnya yang menganga lebar."
Hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih dapat dijumpai di perairan Kwatisore, Nabire, Provinsi Papua.
Foto: Istimewa