Minggu, 14 November 2021

Raja Dataran Tinggi Dieng



Jakarta (Wisata Indoesia) – Dieng, sesuai dengan namanya “Dihyang” yang berarti tempat Para Arwah Leluhur, di sini berbagai mitos terasa sangat kental dalam kehidupan masyarakat.

Ada acara fenomenal yang sering diadakan di Dataran Tinggi Dieng, yaitu Ritual Potong Gombak yang menjadi sajian utama saat pelaksaan Dieng Culture Festival.

Begitu fenomenalnya Bocah Gimbal Dieng, sehingga menjadi pemberitaan media didalam dan di mancanegara sampai saat ini.

“Bocah gimbal dianggap sebagai keturunan dari pepunden atau Leluhur pendiri Dataran Dieng”

Rambut gimbal merupakan anugerah, bukan sebuah aib atau kutukan. Bahkan para  orang tua si bocah rambut gimbal, menganggap bocah rambut gimbal bukan murni anak mereka sendiri, melainkan titipan dewa, apapun keinginan dari si bocah rambut gimbal harus selalu dituruti, sehingga dalam banyak hal bocah rambut gimbal nampak sedikit lebih manja dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak berambut gimbal.

Pada umumnya bocah rambut gimbal memiliki fisik dan daya tahan tubuh lebih kuat dari teman-teman sebayanya. Uniknya, ketidakcocokan justru lebih banyak terjadi dengan sesama bocah rambut gimbal. Hampir bisa dipastikan mereka akan bertengkar jika bermain dalam kelompok yang sama. Hal misterius lainnya, bocah rambut gimbal lain selalu rewel saat malam jumat.

Rambut gimbal hanya boleh dipotong dengan syarat tertentu, yaitu dilakukan ritual Potong Gombak, harus atas keinginan si bocah sendiri dan setelah permintaan si bocah berhasil dituruti. Jika rambut dipotong tanpa dipenuhinya syarat-syarat tersebut, diyakini keluarga si bocah rambut gimbal akan mendapat musibah.

Untuk menggelar acara potong gombak dibutuhkan biaya besar. Selain harus menyediakan berbagai sesajen seperti kambing etawa, ayam, telur, pagelaran seni.

Dan ada beberapa prosesi yang mirip dengan prosesi yang dilakukan untuk orang meninggal seperti pelemparan beras kuning dan uang koin saat diarak menuju tempat ritual. Namun, adat tetap harus dijalankan, 

Mereka adalah Para “Raja” Dataran Tinggi Dieng....

Berita Indonesia Mandiri

Foto: Istimewa